Puisi-puisi Tino Watowuan
Hujan dan Ingatan
Hujan jatuh remah-remah. Menari gemulai. Menjahit bilur-bilur luka. Di wajah musim gigil. Memeluk dedoa jiwa-jiwa kerontang. Rerinai menggenang tenang kenangan. Jejak melukis...
Cukai Rokok Naik Lagi, Investor Merugi?
2020 mungkin merupakan tahun paling tidak nyaman untuk kita semua. Tidak hanya galau soal pandemi Covid-19, beberapa dari kita kembali galau dikarenakan kenaikan cukai...
Rumah Tua
ENTAH, sudah berapa lama ibu tua duduk di kursi kayu dari pohon jati berukir itu, pantatnya yang tipis berkali-kali digerakkan, bertanda sudah cukup lama...
Nilai ‘Good Governance’ dalam UU Ciptaker Semakin Dikesampingkan
Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja (Ciptaker) kini sudah disahkan menjadi Undang-Undang bagian dari Omnibus Law pada Senin, 5 Oktober 2020 kemarin.
Undang-Undang yang sedianya menurut...
Bobroknya Moralitas Mahasiswa Hari ini
MAHASIWA adalah orang yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dengan tujuan mulianya yaitu mewujudkan cita-cita serta inginnya membahagikan orang tua. Dengan penuh semangat, mereka...
Sajak-sajak Tino Watowuan
Pada Helai-helai Kanvas
Sejak lembar waktu membuka perjalanan
hingga menutup kembali pintu dan jendela
setiap hari adalah bait-bait puisi mengelana
hinggap di atas helai-helai kanvas
pada sebidang dada masing-masing
Lantas...
Sajak M Hidayat: dari Si Buruk Rupa, Doa-doa Hujan hingga Belajar Berpuisi
Si Buruk Rupa
Orang berkata ia “berwajah buruk”
Bertopeng simulakra
Ia dihujat, dihunjam kata-kata kotor
Yang keluar dari mulut-mulut pembual
Sungguh kasihan kau sayang
Harus meneguk pahitnya kehidupan
Tenggelam dalam penistaan
Menikam...
Sajak M Hidayat: dari Celurit Sakera hingga Air Mata Darah
Celurit Sakera
Sakera...
Kau beri isyarat tanya
Menyelipkan doa
Menembus kelamnya cita-cita
Pada madura
Kau lantakkan tanah
Membajak kerontang dada
Berkecai raga, berlumur darah
Pada lengkung tubuhmu
Kau hunjam otak dungu para serdadu
agar mereka...
Sajak-sajak M Hidayat
Terompah Kiai
Kemana suara terompah kiai yang kurindukan
Menyisakan tapak dalam senyapnya keheningan
Beradu denting, nyaring kegembiraan
Menghantam tanah mengahamburkan kenangan
Terompah kiai dari pohon siwalan
Mengukir bunga diatas kerasnya...
Demaskulinisasi Wajah Agama
ADA yang mengatakan agama bagaikan nuklir. Ia bisa memberi manfaat yang luar biasa kepada manusia, tetapi pada saat bersamaan bisa menjadi ancaman bagi manusia....