Rumah Baca Orid
Puisi-puisi Tino Watowuan: Dari Burung dalam Kepala hingga Mata Ibu
Burung dalam Kepala
Setiap kita memiliki burung-burung
yang hinggap di kepala masing-masing
Ada kecil, sedang, dan juga besar
Pergi bersama burung-burung
mengitari langit mematuk cahaya
Tak jarang bulu-bulu basah
Bahkan sering...
Nanti Ketika di Malang
SINOPSIS
Rindumu abadi, memberi waktu yang sunyi
Selembar daun akasia gugur ke bumi
Di ranting yang berlumur; apakah kita akan lebur?
Di tengah kota, air matamu mulai gugur
Di...
Demi Tambang Fosfat?
Sumenep, Rumah Baca Orid
Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memiliki potensi sumber daya alam cukup melimpah. Selain minyak dan gas (Migas), potensi pariwisata di daerah...
Cukai Rokok Naik Lagi, Investor Merugi?
2020 mungkin merupakan tahun paling tidak nyaman untuk kita semua. Tidak hanya galau soal pandemi Covid-19, beberapa dari kita kembali galau dikarenakan kenaikan cukai...
Rumah Tua
ENTAH, sudah berapa lama ibu tua duduk di kursi kayu dari pohon jati berukir itu, pantatnya yang tipis berkali-kali digerakkan, bertanda sudah cukup lama...
Melawat Ke Tanah Gersang: Catatan Residensial di Mollo
DARI angkasa, malam kota Kupang adalah langit sungsang yang dijatuhi bintang-bintang. Pesawat saya mendarat sekitar pukul setengah sepuluh malam waktu Indonesia bagian timur pada...
Bobroknya Moralitas Mahasiswa Hari ini
MAHASIWA adalah orang yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dengan tujuan mulianya yaitu mewujudkan cita-cita serta inginnya membahagikan orang tua. Dengan penuh semangat, mereka...
Sajak M Hidayat: dari Si Buruk Rupa, Doa-doa Hujan hingga Belajar Berpuisi
Si Buruk Rupa
Orang berkata ia “berwajah buruk”
Bertopeng simulakra
Ia dihujat, dihunjam kata-kata kotor
Yang keluar dari mulut-mulut pembual
Sungguh kasihan kau sayang
Harus meneguk pahitnya kehidupan
Tenggelam dalam penistaan
Menikam...
Sajak M Hidayat: dari Celurit Sakera hingga Air Mata Darah
Celurit Sakera
Sakera...
Kau beri isyarat tanya
Menyelipkan doa
Menembus kelamnya cita-cita
Pada madura
Kau lantakkan tanah
Membajak kerontang dada
Berkecai raga, berlumur darah
Pada lengkung tubuhmu
Kau hunjam otak dungu para serdadu
agar mereka...
Sajak-sajak M Hidayat
Terompah Kiai
Kemana suara terompah kiai yang kurindukan
Menyisakan tapak dalam senyapnya keheningan
Beradu denting, nyaring kegembiraan
Menghantam tanah mengahamburkan kenangan
Terompah kiai dari pohon siwalan
Mengukir bunga diatas kerasnya...