Peserta KKN bersama Ibu PKK Produksi Sambal Teri, Langkah Awal Tingkatkan Ekonomi Desa

Rumah Baca Orid - Semangat gotong-royong dan kreativitas masyarakat kembali ditunjukkan di Desa Campor Timur, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Rabu, 11 September 2024. Para peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Annuqayah (UA) Posko 11, bersama perangkat desa dan ibu PKK bergandengan tangan dalam memproduksi sambal teri khas desa.

Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme, yang hal ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat, tetapi juga diharapkan mampu untuk menjadi sumber penghasilan baru bagi warga setempat.

Kegiatan yang dimulai sejak pagi ini berlangsung di balai desa. Para peserta KKN dari UA Posko 11 berkolaborasi dengan perangkat desa dan ibu PKK dalam pembuatan sambal teri.

Bahan-bahannya terdiri dari teri segar, cabai rawit, bawang merah, dan rempah-rempah lokal dari desa diolah dengan hati-hati untuk menghasilkan sambal teri yang lezat dan khas.

Proses pembuatannya pun dijalankan dengan standar kebersihan yang ketat untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Sementara sambal teri ini bisa bertahan selama 1 minggu sejak diproduksi.

Kepala Desa Campor Timur, bapak Hairul yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan, apresiasinya atas inisiatif para peserta KKN.

“Kegiatan ini sangat positif, tidak hanya memberi kesempatan untuk meningkatkan keterampilan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga desa. Kami harap sambal teri ini bisa menjadi produk unggulan desa yang diminati pasar," ujarnya.

Dalam upaya mendorong ekonomi desa, sambal teri ini dipasarkan dengan harga yang sangat terjangkau, yakni mulai dari Rp 3rb sampai Rp 6rb per bungkus. Harga ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat lokal untuk mencobanya sekaligus memperkenalkan produk ini ke pasar yang lebih luas.

Sementara salah seorang peserta KKN mengungkapkan bahwa, kegiatan ini adalah bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang mereka rencanakan.

"Kami berharap sambal teri ini tidak hanya dikenal di desa, tapi bisa menjadi produk oleh-oleh khas dari Campor Timur," ujar Shofiatus Sahamah, selaku Kordes.

Ibu-ibu PKK yang terlibat langsung dalam proses produksi, juga merasa senang dan bangga bisa turut serta mengikuti program ini. Mereka berharap melalui kegiatan ini, masyarakat desa semakin terbiasa mengembangkan produk lokal yang berkualitas.

Dengan diluncurkannya produk sambal teri ini, diharapkan ke depannya Desa Campor Timur semakin dikenal tidak hanya karena produk pertanian seperti cabai dan mangga, tetapi juga melalui inovasi kuliner yang mampu bersaing di pasaran. (Vina Syahadatina/Ahmad Fairozi)