Menstimulasi Literasi dalam Penggunaan Medsos
Kini, media sosial (Medsos) tidak asing lagi dari berbagai elemen publik, bahkan media sosial tersebut sebagai garda terdepan dalam berkomunikasi. Tidak lagi hanya berperan sebagai kanal menyampaikan pesan, tetapi lebih jauh dalam mempengaruhi perspektif, turut andil dalam pengembangan kesadaran kolektif.
Banyaknya remaja pengguna media sosial yang berperan aktif. Perlu adanya pembentukan identitas diri di era digital. Ini adalah kesempatan besar bagi kalangan remaja dengan semakin canggihnya teknologi di era 5.0 ini.
Pembentukan identitas diri tentu saja tidak sama dengan pembentukan imajinatif dari para pengguna dalam dunia nyata. Merekonstruksi pembentukan diri dalam media sosial dapat melakukan produksi konten dengan berbagai macam platform baik visual atau audio visual dengan mengapresiasi jati diri dalam mengajak kepada kebenaran dengan melawan kebohongan.
Pada dasarnya ini media sosial diadakan sebagai tali penyambung silaturahmi dalam ruang lingkup digital dengan berbagi ilmu pengetahuan, menolong orang dan menebar empati. Literasi media juga dapat dikatakan sebagai suatu proses mengakses, menganalisis secara kritis dengan mengembangkan skill, budaya, etika dan privasi diri. Jadi kita bisa mengoptimalkan dari berbagai macam tantangan dan rintangan yang harus kita hadapkan mulai sekarang.
Oleh karena itu penulis sekedar mengajak dengan bijak dalam menggunakan media sosial untuk menambahkan dan memperluas wawasan bukan sekedar sebagai media hiburan atau hal lainnya. Manfaatkan platform merdeka belajar untuk menjadikan garda terdepan dalam pembentukan karakter diri terhadap masyarakat. (*)
*)Muhammad Dzunnurain, lahir di Sumenep pada 30 Juni 2003. Mahasiswa biasa saja menghabiskan waktu dengan membaca.