Nama Bagi Ruang, Kata Bagi Waktu

“Liburan Dimulai Hari Ini”

Dari Madrid ke Praha
dari Berlin hingga Venezia
tak kautemukan tempat bermain anak
yang pengetahuannya tentang tempat itu
adalah bertanya
tapi engkau telah menyimpan jawaban:
bahwa liburan adalah kata
untuk memberi nama sebuah ruang
yang segera ditingggalkannya

“Hari ini, liburan dimulai, Bu!”
maka hari-hari yang terlewat
berkejaran menuju masa lalu

“Kapal Tak Lagi Berlayar”

Sesungguhnya engkau paham
jarak bukanlah nama bagi ruang
melainkan kata bagi waktu
yang menemukan makna di perjalanan
bukan pada dermaga yang dituju
karena itu tidak akan pernah kaujumpai
seorang nahkoda yang melipat layar
pada saat kapal telah bersandar
karena ia hanya punya satu tujuan:
mengangkutmu ke mana pun pergi
dan menghantarkanmu pulang kembali

“Dan Kereta Telah Bergerak”

Setelah kauhabiskan akhir malammu
dengan Antonio’s Song dan My Way
engkau tiba di stasiun pagi sekali
ketika rel-rel baja yang belum memuai itu
bergetar oleh degup jantungmu
seiring lokomotif yang datang tanpa peluit

Tiket habis, demikian tertulis di loket
ruangan itu tak menyediakan nama
bagi peron yang ditinggal kosong
yang ada hanyalah gerbong-gerbong
bagi mereka yang hendak berangkat kerja (*)

10 Juli 2003.

*M. Faizi, seniman dari Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep.


Sumber: facebook M. Faizi