Keluarga


Keluarga adalah kata yang membuatku ada
Keluarga adalah rasa yang membentukku dewasa
Dan, keluarga adalah yang menjadikanku mahkluk yang sempurna.

Adanya aku karena ibu yang melahirkan
Serta, berkat nafkah ayah, aku dapat menikmati hiruk-pikuk kehidupan
Di dunia ini, aku bahagia dan bangga pada mereka semua.

Meski hidup hanya sediakala
Meski hidup dengan sederhana
Hanya dengan keharmonisan itu yang membuat diriku bahagia.

Setiap roda pasti berputar
Jika hanya diam, bagaimana caranya kita dapat bernostagia?
Berjalan menikmati kerikil yang menjadikannya aspal
Bertatah mengunyah tanah yang berlobang.

Dan, bagiku salah satu caranya adalah, melewati semuanya dengan menatap pada puncak kebahagian.

Ada ibu yang selalu memperhatikanku di setiap sudut hariku
Ada ayah yang selalu membimbing disetiap langkahku
Ada nenek yang memberiku pelukan hangat untuk tetap bersemangat
Ada kakek yang menyuapkanku dengan nasehat.

Aku bahagia dengan adanya kakak yang mengarahkanku saat tersesat
Aku merasa ter-anggap dengan adanya adek yang mengingatku saat hilang akal sehat.

Dan semua itu karena adanya keluarga yang merangkulku dikala kebebasanku menggerutu,
Nafsu mengeruh dan pikiranku buntu
Dan di sini, predikatku adalah anak sulung sekaligus anak bungsumu, akan tetap dan selalu ada dibalik kisah hidup kelurgaku. (*)

Malang, 24 september 2018.

*Faruq Bytheway, Mahasiswa Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Kimia, Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Sedang Mengabdi di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).