Pasar Tradisional


SIAPA
yang tidak tahu pasar tradisional? Tempat orang-orang melakukan transaksi jual beli barang, mulai dari barang kebutuhan pokok rumah tangga hingga kebutuhan-kebutuhan lainnya, seluruhnya ada dan diperjual belikan di pasar tradisional.

Pada zaman milenial ini, beberapa inovasi jual beli dengan didukung perangkat teknologi muncul. Dari berbagai marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli dan lain sebagainya, mulai digemari masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli barang. Tak kalah dengan pasar tradisional, marketplace ini juga menjual berbagai kebutuhan manusia, mulai dari produk makanan hingga kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti pakaian dan lain sebagainya.

Selain marketplace yang keseluruhan transaksinya mengandalkan teknologi, ada juga yang menggunakan semi-teknologi. Sebut saja toko modern (pasar modern) seperti Matahari Mall, Giant, Alfamart, Indomaret, dan toko modern sejenisnya seperti swalayan. Jenis ini juga sangat digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari kelasa bawah, menegah dan atas.

Tentu beberapa terobosan di atas semakin menggerus keberadaan pasar tradisional yang ada saat ini. Masyarakat lambat laun dan pasti sudah mulai jenuh berbelanja ke pasar tradisional. Beberapa alasan pun menjadi musabab kejenuhan itu, misalkan kondisi pasar yang dinilai kotor, bau dan tak memberikan kondusifitas sama sekali melatar belakangi keurungan masyarakat berbagai tingkatan mulai meninggalkan pasar tradisional.

Belum lagi masalah macet, keamanan, dan kenyamanan menjadi phobia masyarakat jika hendak melakukan jual beli di pasar tradisional. Setidaknya itulah beberapa musabab yang lazim dan melekat pada masyarakat pada zaman milenial ini. Tidak ada cara lain mempertahankan keadaan pasar tradisional selain melakukan pembaharuan pada berbagai sisi, mulai dari system pengelolaannya, penataan, dan pelayanan.

Inovasi

Menjaga keberlangsungan pasar tradisional harus dilakukan dengan konkret. Perbaikan pada pengelolaan, penataan, dan pelayanan menjadi hal utama yang harus segera dibenahi. Pengelolaan pasar tradisional yang masih ketinggalan zaman harus disikapi dengan cepat jika ingin keberadaan pasar tradisional tetap berlangsung.

Pertama, Pemeritah yang bertanggung jawab atas pengelolaan ini harus dapat mengambil keputusan inisiatif dengan menciptakan pengelolaan pasar yang lebih modern. Selain itu, kebocoran retribusi pasar tradisional agar segera teratasi untuk tetap memberikan pemasukan kepada pendapatan anggaran daerah (PAD).

Kedua, Pemerintah juga harus segera membenahi penataan pasar tradisional agar tak cenderung semrawut. Hal itu perlu dilakukan supaya pasar tradisional mampu memberikan kenyamanan terhadap calon pembelinya serta menjamin keamanan. Kemacetan, bau, dan kotor agar segera diperbaiki, karena disadari atau tidak, itu juga sangat berpengaruh kepada calon konsumen untuk berkunjung ke pasar tradisional.

Ketiga, Pemerintah bersama stakeholder agar mampu menjamin kenyamanan dalam melakukan transaksi jual beli di pasar tradisional. Pelayanan pasar tradisional hari ini masih jauh dari pelayanan yang memberikan kepuasan terhadap konsumennya. Jadi pelayanan ini juga masuk pada kategori kegentingan dalam mengelola, menata pasar tradisional agar tetap menjadi kebutuhan masyarakat dalam melakukan perbelanjaan.

Beberapa hal itu perlu segera diperbaiki oleh pemerintah dan stakeholder karena berkaitan langsung dengan pasar tradisional. Selama beberapa musabab di atas belum dilakukan perubahan, maka akan dapat dipastikan terjadi kekritisan pasar tradisional pada berbagai tempat yang akan membawa pada kemerosotan perlahan dan sangat memungkinkan jika pasar tradisional suatu saat akan hanya tinggal kenangan.

Tidak ada cara lain untuk memperthankan keberadaan pasar tradisional selain melakukan inovasi yang telah coba diuraikan di atas. Sebab sejatinya, pasar tradisonal adalah pasar rakyat yang dikelola bersama rakyat dan diperuntukkan bagi rakyat.