Dinilai Tak Siap, Pemerintah Diminta Evaluasi Penerapan Kartu Tani


Sumenep,
Rumah Baca Orid
Penerapan Kartu Tani di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dinilai tak siap. Sebab, beberapa bulan setelelah diresmikan, distribusi kartu tani menjadi masalah serius yang dihadapi anggota kelompok tani (poktan) yang belum mendapatkannya dari pemerintah setempat.

Seperti yang terjadi pada beberapa anggota poktan di Desa Ketawang Laok, Bataal Barat dan anggota poktan lainnya yang tak mau disebutkan namanya, mengaku tidak dapat membeli pupuk subsidi karena belum mendapatkan kartu tani yang dijanjikan pemerintah setempat.

Ahmad Fairozi, Ketua Pengurus Harian Rumah Baca Indonesia (Rumah Baca ID) menilai hal itu adalah bukti ketidaksiapan pemerintah dalam membuat kebijakan. “Kartu tani adalah buah dari kebijakan pemerintah yang kurang matang, sehingga pada proses pelaksanaannya terjadi banyak kendala, seperti halnya kartu tani yang lambat terdistribusi,” katanya, saat ditemui di kediamannya di desa Ketawang Laok, Minggu 15 Oktober 2017.

Dilanjutkan Fairozi jika pemerintah menambah masalah petani dengan ribetnya dan molornya distribusi kartu tani yang dijanjikan itu. “Pemerintah menambah masalah petani yang ribet ngurusi regulasi kartu tani, dan lamanya pemerintah mendistribusikan kartu tani yang menyebabkan petani kesulitan membeli pupuk bersubsidi,” jelasnya.

Ditambahkan, jika petani harus merogoh uang yang banyak untuk mendapatkan pupuk. “Petani harus mengeluarkan uang yang mahal untuk mendapatkan pupuk. Sebab, tanpa kartu tani, petani harus membeli pupuk non-subsidi yang itu jelas mahal,” ucapnya.

Perlu diketahui, petani yang tidak punya kartu tani tidak dapat membeli pupuk bersubsidi. Oleh karenanya, perlu mengeluarkan biaya yang mahal untuk membeli pupuk non-subsidi dan itu memberatkan petani. (Va)