Laskar Sabilillah, Saksi Sejarah Pembebasan


Sumenep –
Momentum peringatan Hari Pahlawan 10 November, merupakan saksi perjuangan Laskar Sabilillah dalam membebaskan diri dari tekanan penjajah dan perpecahan persatuan.

Ahmad Fairozi, Ketua Rumah Baca ID, saat dikonfirmasi melalui Sort Massage Service (SMS), Kamis, (10/11), mengatakan, perjuangan 10 November erat kaitannya dengan santri dan ulama’ yang kemudian kita kenal dengan sebutan Laskar Sabilillah.

“Dengan keluarnya Fatwa Jihad 11 September 1945 (baca: Fatwa Jihad-red) oleh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari, yang menghukumi wajib berjihad melawan orang kafir dalam radius 94 kilo meter (ukurannya adalah dari surabaya-red), kalangan santri dan kiyai menjadi garda terdepan dalam memerangi penjajah negeri ini”. Ungkapnya.

Fairozi menambahkan, bahwa kemerdekaan Indonesia, memang tidak pernah lepas dari peran dan loyalitas santri serta para ulama’ yang saking cintanya terhadap tanah air, rela berjihad melawan penjajah.

“Bangsa Indonesia harus tau itu, karena pertempuran sengit di surabaya itulah cikal bakal menyerahnya para penjajah terhadap perlawanan sengit Laskar Sabilillah”. Tambahnya mengakhiri. (Va)