H Ahmad Siddiq: Kedaulatan Pangan Harus Konkret


Sumenep –
Daulat pangan untuk masa depan Indonesia haruslah tercapai untuk menjaga stabilitas kehidupan bangsa dan negara.

H Ahmad Siddiq, Majelis Pembina Rumah Baca Indonesia, saat ditemui di kediamannya, Rabu, (26/10) mengatakan, Indonesia selalu dipusingkan oleh masalah pangan selama ini. “Bagaimana mungkin Indonesia yang sebagian besar penduduknya adalah bertani tidak mampu mencapai daulat pangan?”. Ujarnya sembari bertanya.

Ahmad Siddiq melanjutkan, untuk mencapai daulat pangan, pemerintah harus bergandengan tangan dengan masyarakat, agar daulat pangan dapat tercapai.

“Kajian tentang pembaharuan agraria sangat penting diimplementasikan kepada masyarakat sebagai domain petani untuk mengetahui kondisi demografi dan yang berkaitan dengan hal itu”. Ungkapnya.

Ahmad Siddiq meneruskan, terbukanya hak akses rakyat terhadap pangan yang selama ini, kerapkali ditunggangi oleh kaum feodal yang tidak berprinsip terhadap kesejahteraan, harus direspon serius oleh pemerintah.

“Sosialisasi berupa teknologi pertanian juga harus terserap oleh petani, mengingat, petani sebagai pelaksana teknis dalam mengelola lahan berupa Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan”. Urainya.

Menurut Siddiq, pangan bukan hanya dekedar komoditas yang dengan terus-menerus dimodifikasi oleh pemerintah atau stake holder tertentu, tapi pangan juga sebagai kebutuhan hidup masyarakat Indonesia yang harus jelas sistem kelola pasarnya.

“Hasil pertanian yang sudah berupa pangan juga seringkali terkoptasi oleh korporasi yang memonopoli kendali pasar. Ujung-ujungnya, rakyatlah yang dirugikan dengan menjamurnya mafia pangan”. Tegasnya.

Masih menurut Siddiq menjelaskan, pemerintah sebagai pemangku kebijakan harus selalu aktif melibatkan masyarakat yang konotasinya sebagai petani untuk bersama-sama merumuskan kebijakan daulat pangan.

“Dengan beberapa aspek yang telah saya sebutkan di atas, jika pemerintah dan rakyat bekerja sama dalam mengawal kedaulatan pangan, maka kemungkinan besar daulat pangan akan segera tercapai. Dan hal seperti demikian adalah yang paling konkret untuk dilakukan”. Ucapnya mengakhiri. (Va)